[Resume] Bioremediasi Timbal (Pb)
Reviewer : Prayoga Kusumah
Logam Pb merupakan
logam berat yang sangat beracun dan tidak dibutuhkan oleh manusia, sehingga
bila makanan tercemar oleh logam tersebut, tubuh akan mengeluarkannya. Di dalam
tubuh manusia, logam Pb bisa menghambat aktivitas enzim yang terlibat dalam
pembentukan hemoglobin (Hb) dan sebagian kecil logam Pb dieksresikan lewat urin
atau feses karena sebagian terikat oleh protein, sedangkan sebagian lagi
terakumulasi dalam ginjal, hati, kuku, jaringan lemak, dan rambut. Salah satu
pilihan untuk mengatasi masalah kontaminasi oleh logam Pb adalah bioremediasi
menggunakan mikroba. Tindakan remediasi perlu dilakukan agar lahan yang
tercemar dapat digunakan kembali untuk berbagai kegiatan secara aman.
Bioremediasi
merupakan pengembangan dari bidang bioteknologi lingkungan dengan memanfaatkan
proses biologi dalam mengendalikan pencemaran dan cukup menarik. Selain hemat
biaya, dapat juga dilakukan secara in situ langsung di tempat dan prosesnya
alamiah. Laju degradasi mikroba terhadap logam berat tergantung pada beberapa
faktor, yaitu aktivitas mikroba, nutrisi, derajat keasaman dan faktor
lingkungan.
Alat dan Bahan
Tanah Percobaan,
tanah terkontaminasi diambil dari lahan pembuangan limbah padat pabrik kertas
proses deinking umur timbunan 3-5 tahun. Cara pengambilan contoh tanah
dilakukan secara acak dengan memetak 2 x 2 m pada kedalaman sekitar 1 m.
Selanjutnya dicampur dan dikeringkan secara alami, diserbuk dan disaring
menggunakan saringan nylon 2 mm, serta di inkubasi selama 1 minggu agar tanah
yang digunakan relatif stabil. Mikroba yang digunakan adalah mikroba
konsorsium, campuran dari beberapa jenis bakteri pengakumulasi logam Pb yaitu
PG 65-06 (A) : PG 97-02 (B); MR 1.12-05 (C) dan A1 (D) dengan perbandingan
1:1:1:1. Kultur tersebut diperoleh dari Balai Litbang Bioteknologi dan
Sumberdaya Genetika Pertanian. Reaktor yang digunakan dalam percobaan ini
terdiri dari rangkaian reaktor skala laboratorium dengan ukuran tinggi 30 cm x
diameter 10 cm, yang dilengkapi dengan CO2 removal trap, tabung penangkap CO2.
Metode
Penelitian
dilakukan di laboratorium yang meliputi, karakterisasi media tanah
terkontaminasi limbah deinking ; pembuatan inokulum mikroba dan percobaan
bioremediasi. Karakterisasi tanah terkontaminasi limbah deinking dan limbah
sludge, meliputi parameter kandungan logam dalam tanah yang meliputi Cd, Cr,
Cu, Pb, Ni dan Zn. Metode analisa mengacu Standard Methods for the Examination
of Water & Wastewater, APHA, 21st Edition, 2005 diukur dengan Direct Air
Acetylene Flame Method, AAS. Pembuatan inokulum mikroba. Mikroba konsorsium
yang digunakan dalam penelitian dikultur pada medium Pepton glukosa ekstrak
(PGE) cair, diaktivasi 3 kali dengan menggunakan medium yang sama selama 24 jam
pada suhu 37°C dengan kecepatan pengadukan 150 rpm. Setiap inokulum kultur
secara terpisah, satu ose biakan di inokulasi ke dalam 10 mL medium PGE,
kemudian diinkubasi 1 hari dan dianalisis jumlah selnya. Inokulan campuran 2,5
mL dari masing-masing inokulan tunggal diinokulasikan ke dalam 2 liter medium
PGE, kemudian diinokulasikan hingga mencapai minimum 109 sel/mL. Pembuatan
inokulum hasil akhirnya adalah inokulum yang siap dipakai untuk kegiatan
bioremediasi. Percobaan dilakukan dengan menggunakan tanah terkontaminasi
limbah kertas proses deinking. Sebanyak 1,5 kg tanah kering udara ditimbang dan
dimasukkan ke dalam reaktor bioremediasi yang dialiri udara untuk aerasi,
kemudian diinokulasi dengan suspensi mikroba campuran dan diaduk secara merata.
Pengamatan terhadap kadar air dilakukan setiap 3 hari sekali dan dilakukan
pengadukan. Kadar air dijaga sekitar 60%, diatur dengan menambahkan air.
Percobaan dilakukan dengan variasi perlakuan jumlah inokulum : kontrol; 5; 10
dan 15% (v/w) dan waktu inkubasi : 10; 20; 30; 40; 50; dan 60 hari. Percobaan
dilakukan dalam ulangan 3 kali.
Hasil
Tanah
terkontaminasi logam Pb dapat dipulihkan dengan proses bioremediasi. Hal ini
ditunjukkan dari kemampuan mikroba untuk mengubah logam, terlihat dari
penurunan koefisien distribusi fase tertukarkan dan peningkatan fase residual. Kondisi
optimum diperoleh pada penambahan inokulum 10% (v/w) dengan waktu inkubasi 40
hari. Mikroba konsorsium dari campuran PG 65-06 (A) : PG 97-02 (B) : MR 1.12-05
(C) dan A1 (D) dengan perbandingan 1:1:1:1 mempunyai kemampuan untuk
meremediasi tanah terkontaminasi logam berat Pb dari limbah padat industri
kertas proses deinking. Keberhasilan proses bioremediasi ditunjukkan dengan
adanya penurunan logam Pb pada fase tertukarkan seiring dengan meningkatnya
logam Pb pada fase residu oleh adanya aktifitas mikroba, artinya mengubah sifat
logam yang semula aktif menjadi tidak aktif, terlihat dari kandungan logam Pb
dalam fase tertukarkan semula sebesar 19,36 mg/kg berkurang menjadi 15,91 mg/kg
dan pada fase residual terjadi peningkatan kandungan logam Pb yang semula 7,77
mg/kg menjadi 17,00 mg/kg atau menurunnya koefisien distribusi sebesar 21%
dalam fase tertukarkan dan meningkatnya koefisien distribusi sebesar 146% dalam
fase residual. Nilai germination index (GI) pada kisaran 84,3 -136,7% berarti
tanah yang telah diremediasi tidak lagi mengandung material yang bersifat
toksik pada tanaman.
Komentar
Posting Komentar